Tanggal Pengiriman Tagihan Kartu Kredit
![]() |
Pengiriman tagihan kartu kredit membutuhkan beberapa hari kerja. Patokannya 1 ahad dari tanggal penagihan maka kita niscaya akan mendapatkan tagihan kartu kredit. |
Setelah tagihan kartu kredit dicetak, tagihan tersebut akan dikirimkan kepada kita sebagai nasabah. Karena rata-rata pengiriman tagihan kartu kredit masih memakai jasa kurir, otomatis tagihan tersebut harus diserahkan ke kantor atau perusahaan kurir terlebih dulu. Dari sanalah gres tagihan diantar ke alamat rumah atau alamat kantor tiap-tiap nasabah.
Bisa diambil kesimpulan antara tanggal penagihan, tanggal pencetakan tagihan dan tanggal pengiriman tagihan akan selisih kurang lebih 2 hari. Kalau mau dihitung hingga benar-benar kita terima di tangan mungkin butuh 2 - 3 hari kerja. Bahkan mungkin sanggup 4 - 5 hari kerja alasannya ialah kurir mengantar tagihan banyak sekali. Semua ada wilayah pengantarannya masing-masing dan terjadwal. Lalu apa manfaat buat kita mengetahui tanggal pengiriman tagihan ini?
Sebenarnya tidak ada manfaat apapun. Ini hanya menegaskan bahwa proses pengiriman tagihan kartu kredit membutuhkan beberapa hari kerja hingga tagihan tersebut benar-benar kita terima. Makara kalau Anda sudah hafal kapan tanggal penagihan kartu Anda, maka sehabis 1 ahad belum juga mendapatkan tagihan kartu kredit, Anda sanggup segera menghubungi bank tersebut. Tinggal tanyakan saja total jumlah tagihan dan besarnya minimum payment. Jangan hingga gara-gara tidak mendapatkan tagihan kemudian Anda telat bayar sehingga harus dikenakan biaya keterlambatan pembayaran (late charge).
Namun namanya hidup terkadang ada nasabah manja, akal-akalan terbelakang yang berkilah belum mendapatkan tagihan sehingga telat bayar, gak mau bayar, bla..bla..bla. Sah-sah saja sih. Tetapi orang bank tidak bodoh. Mereka niscaya akan mencari jalan keluar atas alasan menyerupai dan kalau mereka sudah mendapatkan jalan keluarnya, bersiap-siaplah Kawan alasannya ialah kita mustahil mengalahkan bankir. Mereka itu korporasi bahkan korporatokrasi sedangkan kita hanyalah konsumen yang bahkan konsumen tidak setia kawan.
Tahukah Anda bahwa konsumen Indonesia itu tidak setia kawan? Makara antara saya, Anda, dia, mereka, semua dari kita sok jagoan, mementingkan diri sendiri, mau menang sendiri, sok pintar, belagu, mau lezat sendiri, meremehkan orang lain, dsb. Beda dengan di Jepang atau negara-negara tertentu. Di sana kalau ada kasus terhadap konsumen maka merek (brand) atau nama perusahaan tersebut akan sulit bertahan dan sebentar lagi tinggal kenangan. Semua konsumen akan memboikot produk tersebut. Contoh contohnya tamat hidup salah satu nasabah kartu kredit beberapa waktu kemudian yang dilakukan oleh salah satu bab penagihan kartu kredit. Buktinya mana ramai-ramai nasabah mengembalikan kartu kredit tersebut? Tidak ada rasa setia mitra bukan? Makanya akan terjadi kembali insiden yang sama di lain waktu. Tunggu saja tanggal mainnya. Maka tak heran ada BLBI berjilid hingga terakhir Century bukan? What's next?
Atau tamat hidup Munir di salah satu maskapai penerbangan? Mana ada konsumen Indonesia ramai-ramai anti maskapai tersebut? Yang ada malah maskapai tersebut terus gembira mengiklankan dirinya dan konyolnya kita ramai-ramai memakai jasa maskapai tersebut. Padahal jelas-jelas kejahatan tersebut terjadi di maskapai itu dan seakan-akan lepas tanggung jawab. Bukan soal alasan tamat hidup Munir tetapi soal pertolongan sebuah perusahaan (merek) terhadap konsumen yang memakai produk atau jasa mereka. Kalau di Jepang maka sudah niscaya tewas maskapai tersebut alasannya ialah akan ramai-ramai diboikot. Paling ganti nama. Makara what's next & who's next? Waspadalah jangan hingga jadi korban!
Sponsored links Tanggal Pengiriman Tagihan Kartu Kredit:
Sumber http://www.mafiakartukredit.com