Checklist Data Permohonan Kartu Kredit

Bagi yang gres pertama kali mengajukan kartu kredit, tak ada salahnya menciptakan semacam checklist.
Meski mengajukan permohonan kartu kredit ialah hal yang lumrah dan biasa, kita dihentikan menganggap bahwa ini ialah hal yang sepele. Soal uang dihentikan dianggap remeh lantaran uang tidak jatuh dari atas langit atau tumbuh di atas pohon. Siapa yang tidak mau jikalau dikasih duit? Pasti semua orang mau, bukan? Kartu kredit ialah uang itu sendiri yang hendak diberikan oleh bank kepada kita bahkan dengan syarat yang simpel yakni cukup melampirkan dokumen saja. Tidak perlu jaminan dan tidak perlu syarat harus berpenampilan oke.

Bagi yang sudah mempunyai kartu kredit apalagi yang berlimit besar, tentu simpel sekali mendapat kartu kredit gres dari bank berikutnya. Kaprikornus tidak perlu lagi rumit menciptakan checklist lantaran dari intern bank sudah dapat membaca dan melacak tagihan dan referensi penggunaan kartu kredit sebelumnya. Tidak demikian dengan kita yang gres pertama kali mengajukan kartu kredit. Gampang-gampang susah. Dibilang susah ada benarnya lantaran sudah puluhan kali ejekan tetap saja ditolak. Dibilang simpel benar juga lantaran tidak serius diisi aplikasinya, e..keluar juga kartu kredit tersebut meski limitnya cuma Rp 4 juta. Kaprikornus simpel atau susah sesungguhnya tergantung banyak faktor yang sudah kita bahas di sini.

Namun atas dasar profesionalisme, setiap kali kita bekerjasama dengan bank (bankir) kita harus serius dan pintar. Tak ada salahnya untuk bersikap serius ibarat bankir yang serius terus membesarkan bank mereka serta memupuk kekayaan langsung mereka. Masa mereka saja bisa, kita tidak bisa? Kaprikornus dalam setiap pengajuan kartu kredit usahakan menciptakan semacam checklist data ibarat surveyor atau analis yang menciptakan checklist data. Cukup dibentuk di selembar kertas saja. Contoh checklist data buat kita sebagai nasabah ialah ibarat di bawah ini:

Dihubungi Analis Kantor Rumah Saudara Tak Serumah Ponsel
Bank A (Jam/Tanggal) (Jam/Tanggal) (Jam/Tanggal) (Jam/Tanggal)
Bank B (Jam/Tanggal) (Jam/Tanggal) (Jam/Tanggal) (Jam/Tanggal)
Bank C (Jam/Tanggal) (Jam/Tanggal) (Jam/Tanggal) (Jam/Tanggal)
Bank D (Jam/Tanggal) (Jam/Tanggal) (Jam/Tanggal) (Jam/Tanggal)
Dikunjungi Surveyor Kantor Rumah Saudara Tak Serumah -
Bank A (Jam/Tanggal) (Jam/Tanggal) (Jam/Tanggal) -
Bank B (Jam/Tanggal) (Jam/Tanggal) (Jam/Tanggal) -
Bank C (Jam/Tanggal) (Jam/Tanggal) (Jam/Tanggal) -
Bank D (Jam/Tanggal) (Jam/Tanggal) (Jam/Tanggal) -

Kita harus mencatat kapan analis menghubungi kita dari alamat-alamat atau nomor-nomor telepon yang ada. Apa yang mereka tanyakan dan apa tanggapan kita. Jika sudah menghubungi kita di kantor, maka cepat-cepat kita menyuruh orang rumah untuk standby lantaran niscaya akan dihubungi dalam menit itu juga. Namun harap diingat bahwa analis juga ada seni administrasi dan tekniknya. Jadi harus pintar-pintar. Setelah itu kita harus mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan kunjungan surveyor. Pokoknya semua kolom harus kita isi atau berikan catatan sederhana. Jika semuanya sudah lengkap maka kita dapat yakin bahwa permohonan kartu kredit kita sudah diproses dengan baik dan benar. Kaprikornus tinggal menunggu kartu kredit dikirimkan sesuai alamat pengiriman yang sudah kita isi di aplikasi.

Sponsored links Checklist Data Permohonan Kartu Kredit:
 

Sumber http://www.mafiakartukredit.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel