Kupas Kasus Perbankan: Bank Mega
Kita break sejenak dari pembahasan kartu kredit. Kami ingin melatih Anda untuk lebih mawas diri dan lebih pintar. Tujuannya semoga Anda sanggup melindungi diri Anda dan kekayaan Anda yang berhasil Anda himpun perlahan-lahan dengan berjerih payah yang menghabiskan jutaan tetes keringat. Jangan hingga apa yang Anda kumpulkan puluhan tahun dalam sekejap dimakan kawanan durjana perbankan yang rata-rata memang mahir dan pintar. Kita akan mempelajari masalah perbankan yang kebetulan kali ini menimpa Bank Mega.
Perlu Anda ingat bahwa orang bank atau bankir itu sama ibarat kita. Mereka bukan titipan Tuhan, bukan yang kuasa dan juga bukan malaikat, meski sanggup saja salah satu anggota keluarga mereka seorang biksu, pendeta, rahib atau bahkan ustadz. Mereka makan ibarat kita 3x sehari dan mungkin lebih. Beberapa lagi mungkin tidak sanggup makan ini dan itu sebab kolestrol atau jantungan jawaban kelebihan lemak di perut atau jawaban terlalu "memakan uang rakyat" dengan kolusi pejabat terkait. Karena mereka bukan yang kuasa atau malaikat, otomatis tidak ada jaminan bahwa mereka akan baik-baik saja alias tidak sanggup menjadi bajingan atau bahkan setan. Makanya ibarat yang selalu kami tekankan, harta Anda hanya sanggup dijaga oleh Anda sendiri. Pilihlah bank yang benar-benar profesional dan jangan terpengaruhi bujuk rayuan. Gunakan nalar sehat dalam mencerna segala sesuatu.
Mengapa menentukan masalah Bank Mega?
Sebenarnya kami ingin mengambil sebuah masalah yang hingga kini belum terungkap di mana pelakunya sudah masuk DPO (Daftar Pencarian Orang) baik dari situs Polri atau Interpol. Hanya saja dikala kami bolak-balik mencari ID DPO tersebut sudah hilang. Padahal beberapa waktu kemudian masih nampak bahkan ada rekaman buram wajah si pelaku dari kamera CCTV. Kami ingin kita mengupas modus ini dari kacamata ilmu ebook Rahasia Mafia Kartu Kredit. Tetapi sebab tidak menemukan filenya, otomatis akan sulit dijelaskan. Bagi yang belum mempunyai atau membaca ebook sudah niscaya tidak akan memahami apa yang akan kita diskusikan ini.
Karena tidak menemukan file masalah tersebut, kita kupas saja masalah terbaru yang terjadi di Bank Mega. Kasus ini termuat di Kompas yang dilaporkan per tanggal 19 Juli 2012 oleh seseorang berjulukan M. Bayu Affandi dari Bandung. Untuk detil kasusnya silakan merujuk KE SINI! Tinggal Anda klik saja semoga sanggup membaca laporannya ibarat apa. Kalau Anda sudah baca dan pahami maka gres sanggup mengerti duduk dilema kasusnya.
Lalu apa yang sanggup kita pelajari? Intinya dana deposito Bapak Bayu tersebut dibobol oleh orang dalam Bank Mega itu sendiri. Pertanyaannya: bagaimana orang bank sanggup membobol dana deposito nasabahnya? Bagaimana caranya? Apakah mereka tahu identitas kita? Jawabannya sanggup Anda dapatkan di topik: mengapa mengambil uang lewat teller BCA kini membutuhkan kartu ATM?
Semua sudah kami jelaskan panjang lebar di ebook. Permainan ini sanggup dilakukan sendiri oleh karyawan Bank Mega atau mungkin komplotannya di luar. Bukankah simpel mencairkan dana tabungan seseorang di luar Bank BCA? Kaprikornus kini Anda sanggup berpikir ulang kira-kira bank mana saja yang seharusnya kita percayai. Pintar-pintarlah menentukan bank. Jangan terbujuk rayuan ini dan itu apalagi iming-iming hadiah. Bankir bukan orang tolol yang menawarkan Anda hadiah tanpa perhitungan. Ibarat masalah HIV, setiap masalah yang terungkap ke khalayak ramai maka di bawahnya ada 1.000 kasus. Waspadalah! Waspadalah!
Sponsored links Kasus Bank Mega: