Ulah Debt Collector Penagih Hutang

"Ayo... mau bayar hutangmu atau mau kita kirim ke alam maut?"
Sepak terjang petugas debt collector dulunya tidak pernah masuk menjadi salah satu pertimbangan menentukan kartu kredit secara berilmu dan benar. Namun kini wajib Anda masukkan sebagai salah satu pertimbangan yang sangat krusial. Berita-berita soal ulah si penagih hutang satu ini benar-benar bikin semua orang merinding termasuk jenderal berbintang 3 sekali pun bila dirinya berhutang. Tidak kenal waktu, tidak kenal tempat, tidak kenal orang, semua bisa menjadi korban keganasan debt collector. Jika salah menentukan kartu kredit bisa-bisa nyawa Anda melayang di tangan tukang tagih menyerupai ini. Masih mending kalau mati pribadi masuk surga, bagaimana bila masuk neraka? Bisa dibakar hidup-hidup lantaran mati meninggalkan hutang buat anak isteri.

Satu hal yang harus Anda ketahui ialah bahwa pekerjaan tukang tagih (debt collector) ialah pekerjaan yang sah, masuk akal dan bukan tindakan kriminal. Orang menagih hutang wajar-wajar saja lantaran semua orang niscaya menagih kalau ada yang berhutang. Bahkan ada perusahaan yang seorang hebat bisnisnya memang menagih hutang dan dijalankan dengan profesional. Bukan cuma bertampang sangar, berkulit hitam, berambut cepak atau tubuh penuh tatto. Harap camkan baik-baik bahwa kiprah menagih hutang ialah masuk akal dan sah. Jika tidak ada orang yang ngemplang hutang, sudah niscaya keberadaan debt collector akan sirna sendiri. Kaprikornus kalau mau tidak ada debt collector ya gunakan kartu kredit dengan bijak, jangan sok kaya, hidup boros atau jangan berhutang. Kalau terpaksa berhutang maka lunasi sesuai perjanjian dan kalau ada dilema bicarakan baik-baik dengan si pemberi hutang. Jangan mau menang sendiri: giliran ngutang mau tetapi giliran ditagih tidak mau. Kabur dan main kucing-kucingan. Manusia macam apa ini? Emang duit yang Anda terima itu duit ghoib?

Yang jadi masalahnya ialah teknik atau cara menagih ke kita. Kalau Anda merasa ada bank-bank yang mempekerjakan atau menugaskan petugas debt collector yang kalau nagih selalu berbuat kasar, arogan, tanpa sopan santun, sebaiknya buang saja kartu kredit tersebut. Dari tampang si petugas mendatangi rumah Anda dan menyapa Anda, sudah bisa tertangkap tangan profesionalisme debt collector tersebut. Masa bankir yang konon katanya profesional bisa salah menjalin kerjasama dengan pihak yang kacau balau begitu? Kalau masih berhutang lunasi pelan-pelan hingga tuntas kemudian gunting kartu kredit tersebut. Jangan pernah mau menabung ke bank itu lagi atau memakai jasa-jasa bank tersebut. Buat apa menghidupi orang dan anak cucu bajingan menyerupai itu? Bila perlu pemilik bank dikutuk setiap kali kita berdoa semoga mampus! Percayalah bahwa alam ini ada aturan karmanya (sebab akibat) lantaran Tuhan tidaklah buta. Kan masih banyak bank-bank penerbit kartu kredit lainnya. Masa pilih yang itu-itu saja? Itu namanya goblok! Sebagai  konsumen kita bisa mematikan semua perusahaan dan bisnis. Slogannya menyerupai yang diutarakan oleh Sam Whalton salah satu pemilik jaringan ritel raksasa Wal-Mart:

"Cukup sederhana cara yang dibutuhkan bagi konsumen untuk mematikan sebuah perusahaan, yakni dengan membelanjakan uangnya di daerah lain."

Rajin-rajinlah nonton televisi dan baca berita. Sudah tahu kan bank-bank mana saja yang kalau nagih sering menyengsarakan nasabah mereka? Masih ingat nasabah kartu kredit yang tewas mati di tangan debt collector beberapa waktu lalu? Jika ingin frontal menghadapi bank, mungkin ada baiknya Anda membaca dan mempraktekkan ilmu dari Rahasia Mafia Kartu Kredit yang sudah beredar. Silakan beli dari reseller kami yang sudah beriklan ke mana-mana. Dapatkan harga diskon pribadi dari mereka. Jangan hubungi kami lantaran kami tidak menjualnya lagi.

Sponsored links Debt Collector Kartu Kredit:
   

Sumber http://www.mafiakartukredit.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel