Teknik & Modus Card Trapping
Aksi kejahatan kartu kredit atau kejahatan perbankan berikutnya yang harus selalu Anda waspadai ialah apa yang disebut dengan "card trapping". Mendengar kata card trapping kita dapat pribadi mengartikannya sebagai "jebakan kartu". Bukan jebakan batman loh ya. Kalau jebakan batman ialah salah satu program hiburan di stasiun TV swasta. Biasanya sih menjebak artis untuk dikerjain atau menjebak perselingkuhan.
Kartu apakah yang akan dijebak oleh kawanan maling ini? Sudah niscaya semua kartu yang dikeluarkan institusi perbankan mulai dari kartu ATM, kartu kredit, kartu belanja, kartu prabayar, dsb. Lalu di manakah jebakan ini dipasang? Di mana lagi kalau bukan di mesin ATM? Berikut di bawah ini ialah modus dan tekniknya yang berdasarkan kami sudah seharusnya Anda waspadai.
Card Trapping
Card trapping intinya sama dengan pick pocketing di mana para pelaku berusaha mendapat kartu kredit kita secara fisik. Makara mereka benar-benar membutuhkan kartu kredit atau kartu ATM. Pada umumnya memang mengincar kartu ATM lantaran lebih gampang mengambil uangnya. Namun lantaran jebakan ini dipasang di mesin ATM, otomatis kartu apa saja yang dimasukkan ke mesin ATM tersebut akan mereka sikat. Hanya saja untuk kartu kredit agak sedikit sulit bagi mereka mengambil uangnya. Butuh waktu apalagi harus menciptakan KTP bodong, dsb.
![]() |
Kartu tersangkut kepada semacam pita atau benang. Kartu inilah yang nantinya akan ditarik oleh kawanan maling. |
![]() |
Gambar wacana pola memasang jebakan di slot memasukkan kartu mesin ATM. |
Meski card trapping menyerupai pick pocketing, namun agresi card trapping jauh lebih canggih dan profesional. Mereka tidak perlu menguntit Anda ke mana-mana sambil merogoh atau menyilet tas Anda dan mengambil dompet atau kartu kredit Anda. Tidak! Kawanan card trapping hanya perlu mengincar butik-butik ATM yang kira-kira cukup ramai, tempatnya agak di pojok dan kalau dapat tidak ada kamera pengawas yang dipasang. Dengan demikian mereka berpeluang memanen banyak uang. Meski para pelaku lebih suka mengincar mesin ATM yang ramai, namun dalam beberapa perkara mereka justru mengincar mesin-mesin ATM yang cukup sepi. Mengapa demikian? Karena lebih gampang melaksanakan agresi lantaran sedikitnya antrian yang ada. Lalu bagaimana agresi ini dilakukan?
Pertama-tama kawanan maling ini akan melaksanakan survei lokasi mesin ATM. Mereka paling suka jikalau mesin ATM tersebut yang mempunyai bilik dan berpintu. Setelah dipastikan mesin ATM tersebut cukup ramai dengan pengawasan yang minim, mereka mulai memasang jebakan. Jebakan yang dipasang sudah niscaya di slot kawasan memasukkan kartu. Bisa saja mereka oleskan lem, menempelkan selotip atau mungkin benang, pita, kawat halus, dsb. Untuk memuluskan aksi, pelaku akan masuk ke bilik mesin ATM untuk mengambil uang tunai atau berpura-pura. Biasanya agresi ini dilakukan lebih dari 2 orang. Temannya yang lain akan mengantri jikalau sedang banyak orang. Teman yang antri ini bertugas untuk mengalihkan perhatikan nasabah lain supaya tidak curiga. Teman ini terkadang akan akal-akalan masuk ke bilik ATM mengambil uang. Saat keluar dari bilik ATM, dirinya akan menghitung uang kontan di depan mata banyak orang. Padahal itu ialah agresi sandiwara di mana uang tersebut ialah uang yang diambil dari dompet. Sebab jebakan sudah dipasang di mesin ATM, bagaimana dapat mengambil uang lagi?
Jika kebetulan ketika mereka memasang jebakan di mana mesin ATM sedang sepi tentu kawanan maling ini akan menunggu tak jauh dari lokasi. Setelah jebakan terpasang dengan baik, tak lupa kawanan maling ATM ini akan menempelkan stiker atau semacamnya yang pertanda nomor telepon call center bank tersangkutan. Padahal nomor telepon yang tercantum itu ialah nomor telepon palsu. Ada kalanya stiker penipuan ini ditempelkan dengan cara menutup stiker orisinil bank yang bersangkutan. Sudah niscaya stiker palsu ini dibentuk benar-benar menyerupai dengan stiker orisinil bank tersebut.
Kartu ATM Terjebak di Mesin ATM
Saat seorang nasabah masuk ke bilik ATM tersebut kemudian memasukkan kartu ATM atau kartu kreditnya, sudah niscaya tidak akan dapat diambil kembali. Kartunya sudah terjebak. Dalam beberapa perkara transaksi dapat dilakukan tetapi kartu tidak dapat keluar alias macet. Namun dalam beberapa perkara transaksi bahkan tidak dapat dilakukan lantaran kartu keburu macet di mesin. Biasanya dan hampir semua orang dari kita niscaya panik jikalau mengalami hambatan menyerupai ini.
Nah, kepanikan menyerupai inilah yang dibutuhkan kawanan maling. Saat kita panik, mereka akan akal-akalan membantu kita atau memperlihatkan solusi bahkan meminjamkan ponsel. Tujuannya tak lain supaya kita segera menghubungi call center palsu yang sudah tertempel di mesin ATM. Biasanya kawanan maling ini akan berkata, "Waduh Bu. Segera hubungi call center bank. Tuh di depan ada nomor teleponnya..bla..bla..bla."
![]() |
Contoh stiker call center palsu bank Mandiri. Stiker menyerupai inilah yang ditempel pada mesin-mesin ATM yang sudah dipasangi jebakan. |
Salah satu pola lagi stiker call center Bank Mandiri palsu. |
![]() |
Perhatikan baik-baik selalu terlihat gila sekali. Tetapi kreatif juga si maling ini. |
![]() |
Kalau yang ini ialah stiker Halo BCA palsu. Biasanya ditempelkan di bersahabat mesin ATM BCA yang sudah dipasang jebakan. Call center kok pakai nomor HP? |
Nah, kalau yang ini malingnya agak bermodal. Stikernya lebih keran dan mengkilap. |
![]() |
Beginilah stiker palsu ditempel bersahabat mesin ATM yang berisi jebakan. |
Karena panik apalagi mengetahui saldo tabungannya masih banyak, otomatis korban menyerupai terhipnotis atau terburu-buru sehingga pribadi menghubungi nomor telepon call center palsu tersebut. Celakanya ialah bahwa kawanan maling ini bahkan dapat melibatkan perempuan sudah siap mengangkat telepon tersebut mengatasnamakan bank. Dengan bunyi yang cekatan, lugas dan nada bicara yang lembut serta meyakinkan, menciptakan korban tidak sadar bahwa yang ia hubungi ialah maling.
Dalam pembicaraan tersebut, petugas call center palsu ini akan menenangkan si korban bahwa kartu ATM atau kartu kreditnya akan ditahan dan sudah diblokir. Besok tinggal tiba ke kantor cabang bank terdekat dengan mesin ATM tersebut. Tetapi sebelum menyampaikan hal-hal menyerupai ini, sudah terlebih dulu petugas gadungan ini melaksanakan verifikasi data kepada korban. Dan salah satu kuncinya ialah mencocoknya nomor PIN ATM atau PIN kartu kredit. Di sinilah celakan 13-nya! Sebab tanpa disadari si korban menyebut nomor PIN kartunya. Permainan pun selesai.
Saat si korban dengan damai merasa sudah memblokir kartunya yang terselip di mesin ATM, begitu ia melangkah pergi maka kawanan maling ini akan segera masuk ke bilik ATM dan mencongkel keluar kartu ATM atau kartu kredit tersebut. Mereka masukkan lagi dan mengambil uang yang ada hingga habis. Jika tarik tunai tidak dapat menghabiskan dana tabungan, mereka akan berbelanja pulsa, transfer ke rekening mereka lainnya, dsb. Pokoknya sebisanya mereka menarik hingga batas maksimal yang memungkinkan.
Petugas Bank Tidak Pernah Menanyakan Nomor PIN!
Kasus ini terjadi lantaran korban menyebut nomor PIN-nya. Jika tidak menyebut nomor PIN maka uangnya tidak akan dapat diambil meski kartu ATM atau kartu kreditnya sudah berpindah tangan ke penipu. Anda harus tahu bahwa mekanisme perbankan tidak pernah mengizinkan atau menyuruh petugas bank menanyakan nomor PIN nasabah. Jika ada petugas bank yang menanyakan nomor PIN maka 1.000% ialah penipu atau maling! Waspadalah!
Modus card trapping ini bukan saja terjadi di Indonesia melainkan juga di seluruh kota besar di dunia. Bahkan mesin-mesin ATM yang terlihat kondusif di sebuah kota di luar negeri, dapat juga dipasang jebakan menyerupai ini. Karena itu Anda harus lebih berhati-hati. Kalau kartu ATM atau kartu kredit terjebak di mesin ATM, santai saja lantaran uang kita tidak dapat diambil orang lain. Jangan panik! Segera hubungi call center bank yang resmi dan asli. Simpan nomor call center tersebut di phonebook ponsel Anda. Jangan pernah menghubungi sembarang nomor telepon apalagi hingga menyebut nomor PIN Anda.
Sponsored links Card Trapping:
Sumber http://www.mafiakartukredit.com
Sponsored links Card Trapping: